Thursday, October 27, 2005

Satu Pengorbanan Untuk Sekian Perjuangan


laa haulaa walaa kuwwata illa billah,

12 agustus, pada saat itu aku bertemu dengan kakak, guru sekaligus sahabatku,
kakak, guruku dan sahabatku dalam menjalani realita hidup pada satu sisi yang berbeda,
pertama kalinya pada saat itu ia mengajakku untuk mengarungi satu sisi lain di dunia ini,
dengan semangat dan berbingar aku menyambut ajakannya itu,

14 agustus, hari pertama aku mengarungi apa yang telah terungkap sebelumnya,
hari demi harinya aku jalani,
menyampaikan amanah dari satu tempat ke tempat lain,
setiap langkah yang dijalani menghadapi rintangan yang berbeda,
sehingga aku belajar kepada kakak, guru dan sahabatku itu,
bagaimana manusia harus berusaha,
bagaimana manusia harus memikirkan jalan lain bila di depan ada tantangan,
atau bagaimana caranya harus menghadapi tantangan itu,
bagaimana manusia harus terus berharap dan memiliki impian,
bagaimana manusia harus terus optimis dalam hidup,

kala itu akhirnya perjalanan kami sampai di suatu bulan yang lain dari bulan lainnya,
bulan yang penuh dengan kemulian dan keutamaan,
selama perjalanan yang telah aku dan kami lewati ternyata semakin bertambah nyata,
bertambah nyata apa yang menjadi tantangan,
bertambah nyata apa yang menjadi realita hidup,
bertambah nyata apa yang telah diimpikan sebelumnya,

namun dikala apa yang kami hadapi ini semakin nyata,
aku harus melakukan suatu keputusan,
keputusan yang sebelumnya tidak aku bayangkan,
keputusan yang tidak ingin aku lakukan,
keputusan untuk tidak mengarungi satu sisi lain dunia ini,
akhirnya keputusan itu harus aku lakukan,
walaupun berat,
perjalanan selama 77 hari itu harus aku akhiri dulu,
harus aku aku akhiri dulu karena kelemahan dan kedhoifan diri ini,

namun aku yakin kakak, guru dan sahabatku ini mengerti akan apa yang aku putuskan,
aku yakin dia mengerti,
karena aku yakin banyak seribu satu jalan dalam dirnya untuk mengerti,

semoga satu pengorbanan ini merupakan awal dari sekian perjuangan.

Friday, October 07, 2005