Tuesday, December 25, 2007

"kulkas" tanpa compressor...

yang ini pun tulisannya menyusul ^_^,


kata kuncinya: Peltier, TEC, Arus DC, Dingin, Panas
he he he .. . .. . . .

sabar ya...


jojo,

Tuesday, December 18, 2007

PWM euy

tulisan yang ini pun lengkapnya menyusul,
tapi ini garis besarnya:

/*Inisiasi PWM */
DDRB |= 0x08; //tempat keluarnya pwm di port B bit 3, di set bit dulu pB3 nya pake OR
OCR0 = 0; //dutty cile 0-255 , 0=0%, 255=100% (ON)
TIMSK &= 0xFC; //
TCCR0 = 0x6D; //mengatur prescaler


oh ya, ini pake ATMega8535 and program pake CodeVisionAVR.

Tuesday, December 11, 2007

"Beuuuuh" di CLAIM

tulisannya nanti dulu.

yang penting jangan sampai di "claim" sama yang lain dulu
he he

Friday, November 30, 2007

Cantik dulu dong...


Tulisan ini merupakan hasil resume obrolan bersama temanku yang insyaAlloh tepat 31 hari lagi akan melaksanakan akad nikah.

Terlebih dahulu kita mulai tulisan ini dari perspektif seorang laki-laki, makanya judulnya adalah "Cantik dulu dong..." bukan "Ganteng dulu dong...". Dan biar tidak bingung dengan kalimat-kalimat membingungkan di bawah, maka coba gunakan cara berfikir ala " flow chart" (diagram alir).

Sebenarnya apa yang baiknya kita tanyakan/lihat/perhatikan terlebih dahulu ketika akan memutuskan untuk memilih atau menentukan pasangan (pasangan hidup untuk dinikahi).

Bila merujuk pada hadist Rasululloh saw.:
“Wanita itu dinikahi karena empat hal: hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Maka hendaknya engkau utamakan wanita yang memiliki agama, (jika tidak) niscaya kedua tanganmu akan berdebu (miskin, merana)”.Hadits riwayat Al-Bukhari, lihat Fathul Bari, 9/132.
http://ridho20158.wordpress.com/2007/11/23/
nasehat-1-memilih-istri-yang-tepat/

Setiap pribadi tentu dan mungkin memiliki kecenderungan yang berbeda dalam menyukai dan menilai sesuatu, harta, keturunan, kecantikan dan agama.

Dalam hadits tersebut, kita dituntut untuk lebih mengutamakan agama dari calon pasangan kita, tapi tidak dilarang untuk menilai dari segi harta, keturunan dan kecantikan, karena....
ya karena itu fitrah setiap pribadi.

Lalu apakah kemudian yang perlu kita pertanyakan/nilai terlebih dahulu adalah agamanya????

Bila merujuk hasil pembicaraan (temanku ini merujuk pendapat salah satu imam) maka jawaban yang bisa aku simpulkan adalah : Tidak, bukan agama yang kita pertanyakan/nilai terlebih dahulu.

Jadi, apa yang dipertanyakan/dinilai terlebih dahulu???

begini nih

misalkan saja kita akan menentukan pasangan, lalu melakukan penilaian dua parameter, cantik dan agama.

Kasus Pertama:
Andaikan kita menilai Agama terlebih dahulu dan misalkan OK.
Lalu kita menilai kecantikan dan ternyata TIDAK OK, lalu kita melakukan penolakan (tidak jadi) maka inilah yang menjadi masalah.
Kita melakukan penolakan tidak hanya kepada duniawinya yang TIDAK OK, tapi juga agamanya yang OK padahal pada hadits di atas, sebagai seorang muslim kita dituntut untuk mengutamakan agamanya.

Kasus kedua:
Andaikan yang ditanya/dinilai pertama adalah kecantikan, kemudian ada masalah atau TIDAK OK, kemudian diri kita merasa keberatan dengan hal tersebut, sehingga kita melakukan penolakan.
Maka penolakan kita adalah pada masalah kecantikan (duniawi) saja dan bukan pada agamanya, karena agamanya belum/tidak pernah kita tanyakan/nilai.

Kasus Ketiga:
Pertama kecantikannya, setelah dinilai, OK tidak ada masalah, berarti lanjut ke penilaian kedua.
Kedua agamanya, setelah kita nilai, dan ternyata TIDAK OK. lalu kita menolak (tidak jadi), maka penolakan kita bukanlah pada masalah duniawinya tapi pada masalah agamanya yang TIDAK OK.

Jadi, apa yang dipertanyakan/dinilai terlebih dahulu adalah "Cantik dulu dong..."

Bingung...?
kalau tidak bingung itu bagus,
kalau bingung itu lebih bagus...
makin bingung...? ^_^

Penilaian OK atau TIDAK OK nya masalah dunia adalah relatif, berbeda pada setiap pribadi.
Sedangkan penilaian OK atau TIDAK OK nya masalah akhirat adalah pasti, kita hanya berusaha untuk menilai dari segi pemahaman yang kita miliki.

Jadi kalau bertanya dan menilai jangan hanya kepada orang lain, tapi juga pada diri sendiri dong

wallohu a'lam,



...i_z...

(untuk yang akhwat, silahkan ganti kata2 cantik dengan ganteng, kecuali dalam hadits nabi jangan diganti-ganti)
-----

Flow Chart
(27/05/09)

Tuesday, November 27, 2007

Sulit...

Sepertinya sulit sekali membuat sebuah karya...
termasuk membuat sebuah tulisan...
bahkan ketika diminta untuk membuat tulisan tentang "ayah" oleh yang orang yang saya kagumi yang sering menulis tentang "ibu", kok sulit...

coba lihat saja blog ini

kosong,
jarang,
sepi,

wadduh-wadduh.

OK deh, kita coba lagi saja,
yang penting kan mencoba OK...

kita lihat sampai dimana nih seorang "Johan Ardian" bisa berkarya lagi,

metodenya acak saja ya.
yang terpikir langsung tulis saja,
biar ngga suliiiiit....


...jojo...

Saturday, July 21, 2007

Sebungkus RoKOk menuju S.Si.


"Mas beliin garpit sebungkus" pinta ayahku sambil memberikan aku uang untuk membeli sebungkus rokok.

Ya betul rokok, benda berbentuk silinder, umumnya berwarna putih, dengan kertas khusus yang membukus rempah-rempah tembakau, cengkeh atau lainnya, yaaa semacam itu lah.........

Tapi, kata-kata itu tidak pernah terdengar lagi sejak aku masuk kuliah.
Kenapa?
Karena Ayahku Berhenti Merokok.

Ayahku sebelumnya adalah seorang perokok yang setiap harinya bisa menghabiskan 6 batang sampai sebungkus rokok dalam sehari. Kebiasaan merokoknya sudah dimulai sejak sebelum menikah dengan ibuku.
Walaupun beliau seoarang perokok, beliau suka mengingatkan pada anak-anaknya (aku dan adik-adikku), "Walaupun udah gede, jangan coba-coba merokok, awas ya!".

Sebelumnya ayahku pernah mencoba berhenti merokok, tapi setelah beberapa bulan berhenti, beliau kembali melanjutkan kebiasaan merokoknya.

Sedangkan saat ini beliau benar-benar dapat berhenti.
Kok bisa ya...?
Pada awal ayahku berhenti merokok, ibuku pernah berkata sambil tersenyum dan sedikit bercanda, "Bapa ngga ngerokok untuk kuliah mas".

Rokok??? Untuk kuliah????

Yap betul, sebungkus rokok yang ayahku tinggalkan, telah membawa diriku menuju S.Si saat ini, sehingga aku dapat mengajak ayah dan ibuku pada hari sabtu 21 Juli 2007 menuju Sabuga, bukan untuk berolah raga, tapi untuk ikut merayakan kebahagiaan. (alhamdulillah)

Namun, pasti banyak lagi alasan mulia yang mendorong ayahku untuk berhenti merokok.

Semoga semakin banyak ayah-ayah ataupun calon-calon ayah yang mau mengantarkan anaknya dengan rokoknya.


Johan Ardian, S.Si.
bin Zainal Mukarrom
^_^

Thursday, June 28, 2007

Finish.......alhamdulillah















maret ku telah datang pada jam 11.00 wib tanggal 28 juni 2007 ini.
alhamdulillah maretku yang di bulan juni ini tidak berlalu dengan sia-sia.

semoga ada progress lebih baik.

cerita masih berlanjut...
alhamdulillah

Monday, June 04, 2007

menjadi "Sangkuriang" atau menjadi "Jin"

Pernah anda jadi seorang sangkuriang?
jujur deh... pernah ngga?

ini bukan cerita sangkuriang yang ingin mempersunting ibunya sendiri
ini sangkuriang yang ingin membuat telaga dalam satu malam
ada yang hebat dalam cerita ini
siapa coba?
tahu kan siapa yang membantu sangkuriang?
ya betul, dalam ceritanya disebutnya JIN.
nah diluar bagaimana jin itu, atau bagaimana sangkuriang itu
kita coba ambil hikmah ceritanya saja
sangkuriang merupakan sosok yang memiliki cita-cita besar, tapi hanya punya kemampuan dan waktu yang terbatas
Jin adalah sosok yang mempunyai kemampuan lebih untuk membantu mewujudkannya

bila kita analogikan dalam kehidupan ini,
terkadang kita biasa menyelesaikan suatu masalah ketika sudah mendekati batas waktunya
misalkan saja di lab, kita dituntut mengerjakan suatu proyek atau alat dalam jangka waktu tertentu
namun kita sering mengulur-ngulurnya
dan akhirnya sampai pada batas proyek tersebut
apa coba yang kita lakukan?
nah kita sering meminta bantuan orang lain untuk membantu tugas tersebut
hasilnya bagaimana?
ya.... prediksi sendiri saja

semoga kita bisa menjadi "jin" (yang punya kemampuan lebih)
tapi semoga tidak menjadi (lagi) "sangkuriang"

dan hanya kepada Alloh kita bertawakal, dikala berusaha dan dikala menunggu hasil usaha

(proyek sangkuriang click disini)

...i_z...

Tuesday, May 29, 2007

. . . M E L E S A T . . .

Coba kita perhatikan gambar ini. percaya???
Sedikit data "unta" buatan Italia ini:
Tahun perakitan dan pembuatan --> 1977
Silinder --> 150 CC
Transmisi --> 4 kecepatan
Jenis mesin - 2 Tak
Tidak ada tombol starter.
Bila dihidupkan seluruh bagiannya akan bergetar dan menghasilkan suara, kecuali Klaksonnya.


Orang tidak akan menyebut "unta" italia ini dengan panggilan "motor", orang hanya akan memanggilnya dengan sebutan "vespa" , atau mungkin "pespa" (lidah orang sunda).
Bila keluar dari kampus ITB, satpam tidak akan meminta STNK, cukup dengan anggukan kepala.

Lalu apa yang membuat "unta" ini berbeda, hebat dan exciting...
jawabannya adalah diri kita sendiri yang akan membuatnya seperti itu
rasa sepenuh hati, rasa tanggungjawab dan rasa syukur dalam diri ketika mengendarainya

Dengan memilikinya dengan sepenuh hati dengan penuh tanggungjawab dan penuh rasa syukur, maka apapun yang kita miliki akan menjadi hal yang sangat hebat dan sangat berharga.
Termasuk diri ini.
Apapun potensi yang kita miliki, harus kita miliki dan manfaatkan dengan sepenuh hati, penuh tanggungjawab dan penuh rasa syukur, tak peduli apakah kita orang yang sulit mencari uang recehan, atau yang orang sulit mencari tukaran uang recehan, tak peduli dimana posisi kita, apakah kita kuli tinta atau kuli bangunan, semua potensi harus dimaksimalkan.

Vespa ini usianya sudah 30 tahun dari tahun pembuatannya tapi masih dapat berlari sampai 80-90 Km/jam, dan bisa jadi 100 tahun yang akan datang potensinya masih sama.
Tapi kita bukan vespa atau mesin yang bila telah rusak dapat diganti dengan suku cadang yang baru.
Kita manusia, yang secara pasti sedang menjemput kematian. Usia dan potensi yang diberikan Alloh SWT pasti telah ada ketentuannya. Maka siapkah kita ketika ketika saat itu datang...

Semoga kita dapat segera melesat dan terus memanfaatkan segala potensi yang masih kita miliki untuk meraih yang terbaik...

(aksi si klasik yang unik click disini)

...i_z...

Tuesday, May 08, 2007

Berubah dan Istiqomah

bismillah...

wah rasanya sudah lama sekali...

terakhir menulis disini sepertinya hampir setahun yang lalu
dan tak ada yang berubah dari blog ini dari awal adanya

berbicara masalah berubah...
berubah itu bukan berarti tidak istiqomah
dan istiqomah pun bukan berarti harus tidak berubah

mungkin yang lebih tepat adalah beristiqomah pada perubahan
nah...nah...
tapi perubahan yang mana ya...?...

insyaAlloh maret-ku akan segera tiba
walaupun maret-ku itu harus di bulan juli
jadi...
siapkah diri ini beristiqomah untuk terus berubah dalam ma'ruf?
mantapkah visi, misi dalam hati ini?
beragendakah hidup ini?

semuanya...
insyaAlloh akan terjawab pada maret-ku yang nanti di bulan juli

"man jadda wa jada"

...i_z...

...terinspirasi dari sebuah pesan perubahan seorang DAI...