Wednesday, November 17, 2010

Supermarket Bencana

sedikit oleh-oleh khutbah Ied Adha 1431 H...

...Supermarket Bencana...

ya... itu diantara yang dibahasa oleh khotib saat khutbah Ied Adha di lapangan Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman Jakarta Timur (ustadZ... duh lupa, yang jelas pimpinan pesantren ^_^).

Indonesia sekarang punya julukan baru "supermarket bencana". Bagaimana tidak, segala jenis bencana dengan macamnya banyak terjadi di negeri ini.

Yang menjadi pertanyaan, mengapa bencana ini berdatangan.
Lalu beliau membahas dalam khutbahnya, diantaranya ada 3 hal yang menyebabkan bencana itu hadir.

1. Karena manusia yang berbuat dholim, dholim kepada Alloh SWT, dholim kepada lingkungannya, dan dholim kepada dirinya sendiri.

2. Karena manusia meninggalkan ajaran Alloh.

3. Karena hukum hanya berlaku parsial, dan hanya benar-benar ditegakan pada orang "kecil", dan tidak berlaku untuk para orang "besar".

Maka ketika terjadi bencana, seperti yang dicontohkan oleh khalifah Umar bin Khotob saat beliau memimpin dan kala itu terjadi bencana, yaitu menyeru manusia untuk bertaubat.

Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un

Lokasi berubah

Lokasi berubah,
masih cari lokasi baru...
tuing-tuing...

Monday, October 25, 2010

Wednesday, September 29, 2010

Hayang geura Senen...

hayang, hayang geura
hayang geura

geura-geura senen

Geus senen mah, geus senen rek ka pasantren...


(ingin segera senin, setelah senin akan ke pesantren/sekolah)


Sepenggal tembang sunda yang berisi keinginan untuk segera mencapai hari senin karena ada yang akan dilakukan pada hari itu.

Bila direnungkan,
sekuat apapun keinginan kita untuk mencapai hari senin
segigih apapun usaha kita untuk mencapai hari senin
dan se-khusu apapun do'a kita meminta hari senin datang,

tetap saja kita harus melewati terlebih dahulu hari Ahad
apalagi bila kita masih ada di hari rabu
maka hari Kamis, Jum'at, Sabtu dan Ahad haruslah kita lewati
barulah esoknya kita akan mendapatkan hari senin,

itupun
bila memang usia kita sampai di hari itu

mengisi hari-hari sebelum senin dengan kegiatan positif dan ibadah
insyaAlloh menjadikan setiap harinya bernilai di sisi Alloh SWT
dan menjadikan senin semakin cepat datang



(lanjutan tembangnya...)

hayang, hayang geura
hayang geura
geura-geura panen
Geus panen mah, geus panen rek papanganten...
^_^


Wednesday, September 22, 2010

Lelaki tak berkaos kaki dan Pria bercelana pendek

Rasanya ANEH, bila ada seorang pegawai LELAKI masuk ke tempat kerja, menggunakan Jas-Dasi-Kemeja-Celana Panjang-Sepatu hitam mengkilap, tapi dia TIDAK BERKAOS KAKI, bahkan sampai ditegur oleh atasannya.
,
Padahal banyak sekali pegawai wanita berpakaian rapih yang mulai dari melamar kerja-wawancara-masa percobaan kerja dan sampai diangkatnya menjadi pegawai tetap, tidak pernah menggunakan kaos kaki, tapi tidak dianggap aneh.

Keanehan lainnya, bila ada seorang PRIA masuk ke tempat kerja BERCELANA PENDEK.
,
Namun tidak dipandang aneh untuk seorang wanita yang menggunakan rok pendek bahkan dari lutut masih naik ke atas, walaupun wanita itu ber-KTP Islam.

Sungguh keanehan-keanehan yang tidak wajar,
khususnya bagi ummat Islam.
Karena dalam Islam, Aurat wanita itu mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, kecuali muka dan telapak tangan. Sedangkan bagi laki-laki, hanya bagian yang diantara lutut dan pusar.

“Wahai Asma’ sesungguhnya seorang wanita itu apabila telah baligh (haidh) maka tidak boleh baginya menampakkan tubuhnya kecuali ini dan ini, seraya menunjukkan wajah dan telapak tangannya.”
[HR Abu Dawud]


Aurat seorang mukmin (laki-laki) adalah antara pusar sampai lutut?
(HR Sammuwaih/Ismai?il bin Abdulloh; hadis hasan)



Tapi kita kadang suka berpandangan Aneh kepada
"Lelaki tak berkaos kaki dan Pria bercelana pendek"
namun membiarkan
wanita ber-KTP Islam
bercelana sepaha dan tidak menggunakan kaos kaki.



(Karena kaos kaki hanya ada satu dan itu pun basah terkena hujan, lalu pergi ke tempat kerja tanpa kaos kaki, sehingga munculah tulisan ini ^_^)

Wednesday, September 15, 2010

Leupeut, Peuyeum, Dodol Garut Picnic

ya... sedikit oleh-oleh ramadhan...
nasehat bagi para muslimah.

Muslimah itu jangan seperti Leupeut
Muslimah itu jangan pula seperti Peuyeum
Muslimah itu harus seperti seperti Dodol Garut Picnic

Leupeut;
Dibungkus rapi tapi tetap saja terlihat bentuknya.
Berpakaian, tapi telanjang.

Peuyeum;
Penjual: "Peuyeum-peuyeum"
Pembeli: " Manis Ngga?"
Penjual: "Wah manis, SILAHKAN SAJA COBA"
Tidak dibungkus, belum dibeli sudah dicoba, dan belum tentu manis.

Dodol Garut Picnic;
Dibungkus dalamnya,
dibungkus juga luarnya,
tidak terlihat bentuknya,
tidak boleh dicoba sebelum dibeli,
dan dijamin manis karena sudah standar dan lolos QC pabrik.

http://okke-mylittlekitchen.blogspot.com/2008/05/leupeut.html

http://dapuricip.blogspot.com

http://oleh-oleh-bandung.blogspot.com/2009/11/dodol-picnic.html

Saturday, July 24, 2010

Program “Penggemukan”

Ya istilah itu sudah muncul dan terikrar sejak sekitar tingkat 3 pada saat masa kuliah. Namun saat itu arti “penggemukan” memang benar-benar penggemukan, yaitu menggemukan badan.


Bagaimana tidak, karena Body Mass Index (BMI) pada saat itu hanya skitar 18-an. Nilai ini limit mendekati Underweight dari arah Normal. Padahal, Muslim yang kuat/sehat itu lebih dicintai Alloh SWT (HR. Muslim).


Makanya pada saat itu, bertekad untuk melakukan program penggemukan dengan meningkatkan kuantitas dan frekuensi makan, tapi apa boleh buat, setelah sekitar dua bulanan, nilai BMI tidak kunjung membaik. (mungkin makanannya kurang bergizi kali ya, maklum makanan anak kampus ^_^)


Sampai akhirnya beberapa pekan sebelum datang bulan Ramadhan, ketika program program penggemukan itu masih berlanjut, ada seorang sahabat mengomentari program ini, kurang lebih kata-katanya “program penggemukan amal ya”.

Wah benar juga, Ramadhan nanti adalah kesempatan untuk menggemukan amal. Karena Rasululloh saw pernah bersabda dalam khutbahnya ketika menyambut Ramadhan:

“… Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan (ibadah sunnah) di dalamnya (di bulan ramadhan), samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di dalam bulan yang lain…

…Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka. Barangsiapa meringankan beban dari budak sahaya niscaya Allah mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka…” (H.R. Huzaimah)



Selain itu ada pula beberapa orang sahabat mengomentari program penggemukan ini, kurang lebih kata-katanya seperti ini “Kalau mau gemuk, nikah.”

Wah-wah yang ini pun benar, dan sudah banyak terbukti.


Jadi mulai saat itu program penggemukan selain berarti menggemukan badan, tapi juga berarti menggemukan amal dan menikah ^_^.


Setelah 5 tahun program itu terikrar, namun belum semuanya terwujud. Dan walaupun ramadhan nanti masih berjuang sendiri, ya sepertinya masih sendiri, harus tetap istiqomah menjalankan program penggemukan itu.


Semoga di setelahnya nanti Alloh SWT memberikan hadiah, seorang belahan jiwa yang dapat menemani melaksanakan program pengemukan sampai hayat berakhir. Aamiin. ^_^

Wednesday, July 07, 2010

ada yang MENCARI ada pula yang MENANTI

(cover “Nikmatnya pacaran setelah pernikahan”)


Terus mencari dan bergerak. Terkadang perjalanannya terhalang oleh gerbang sehingga harus memutar, atau terkadang setelah sampai suatu persinggahan pun ia kembali pergi sendirian..


Walau terus bergerak sendiri, dia yakin suatu saat dia akan menemukan persinggahan dimana ia dapat menjemput seseorang yang dapat bergerak bersamanya..





(cover “Nikmatnya pacaran setelah pernikahan”)


Terus menanti tanpa lupa bersiap bila suatu saat nanti ada yang menjemputnya. Bersiap diri karena dia tahu perjalanan nanti mungkin berliku..

Walau terkadang dalam penantiannya dia melihat ke depan gerbang, berharap mungkin ada seseorang yang akan menjemputnya..






Yang mencari dan menanti itu keduanya sedang berusaha, maka teruslah berusaha, kemudian bertawakal-lah kepada Allah SWT.

Semoga Allah SWT mewujudkan impian mereka dalam melangkah bersama di jalanNya.



....Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. (2) Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan [keperluan] nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan [yang dikehendaki] Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (3) (QS. At Thalaq [65]: 2-3)